Untuk Kita Renungkan ...
Suatu hari seorang Ibu datang ke sekolah dimana anaknya belajar, karena khawatir dengan kondisi anaknya yang baru sembuh dari sakit. Namun setibanya disekolah si anak langsung memarahi ibunya dan menyuruhnya segera kembali kerumah, karena si anak merasa malu memiliki ibu yang cacat (hanya memiliki sebelah mata). Dengan perasaan sedih si ibu segera kembali ke rumah, dan semenjak hari itu dia tidak pernah lagi datang ke sekolah anaknya.
Singkat cerita si anak sudah tumbuh dewasa dan menjadi orang kaya dengan keluarga yang bahagia, namun setelah sekian lama dia tidak pernah lagi bertemu dengan ibunya. Suatu hari dia menerima kabar bahwa ibunya sedang sakit parah, tapi dia tetap tidak mau bertemu atau menengoknya sekalipun isterinya telah membujuknya.
Sampai akhirnya pada suatu hari dia menerima kabar bahwa ibunya telah meninggal dunia, tapi dia tetap tidak mau melihatnya. Isterinya kembali membujuknya supaya dia mau melihat ibunya untuk terakhir kalinya. Dan akhirnya dia pun bersedia dan berangkat menuju rumah ibunya.
Setibanya di rumah dia menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan oleh ibunya, maka dia pun segera membacanya, "Anaku, maafkan ibumu yang telah membuat kamu malu didepan teman-temanmu dulu waktu sekolah karena kondisi ibumu yang cacat, Ibu bersyukur sekarang kamu telah sukses dan menjadi orang kaya. Tapi ada satu hal yang kamu belum ketahui, seandainya ibu tidak mengorbankan sebelah mata ibu untuk kamu, mungkin kamu sekarang ......
Singkat cerita si anak sudah tumbuh dewasa dan menjadi orang kaya dengan keluarga yang bahagia, namun setelah sekian lama dia tidak pernah lagi bertemu dengan ibunya. Suatu hari dia menerima kabar bahwa ibunya sedang sakit parah, tapi dia tetap tidak mau bertemu atau menengoknya sekalipun isterinya telah membujuknya.
Sampai akhirnya pada suatu hari dia menerima kabar bahwa ibunya telah meninggal dunia, tapi dia tetap tidak mau melihatnya. Isterinya kembali membujuknya supaya dia mau melihat ibunya untuk terakhir kalinya. Dan akhirnya dia pun bersedia dan berangkat menuju rumah ibunya.
Setibanya di rumah dia menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan oleh ibunya, maka dia pun segera membacanya, "Anaku, maafkan ibumu yang telah membuat kamu malu didepan teman-temanmu dulu waktu sekolah karena kondisi ibumu yang cacat, Ibu bersyukur sekarang kamu telah sukses dan menjadi orang kaya. Tapi ada satu hal yang kamu belum ketahui, seandainya ibu tidak mengorbankan sebelah mata ibu untuk kamu, mungkin kamu sekarang ......
Komentar